(050) Delapan momen unik selama liburan di Amrik.. Part 1

08d439b05ae9d149330d658798f8e22e

Dan berikut delapan hal unik yang kami alami selama liburan di Amerika Serikat:

1. Pertama kali naik pesawat Airbus A380
Bagi sebagian orang atau traveller ini mungkin fakta tidak penting, tapi bagi kami penting karena ini adalah pesawat jet komersil terbesar di dunia (setidaknya sampai saat itu) yang memiliki 500 tempat duduk berbagai kelas, atau sampai 800 tempat duduk jika kelasnya ekonomi saja. Kira-kira begitulah data yang masih saya ingat. Kami naik pesawat ini untuk perjalanan Singapura-Tokyo-LA pulang pergi. Singapore Airlines adalah maskapai pertama di dunia yang menggunaan Airbus A380 ini. Pemandangan yang luar biasa ketika melihat pesawat ukuran jumbo ini parkir di bandara Changi-Singapura bersebelahan dengan pesawat lainnya yang lebih kecil (yang sebetulnya juga tidak kecil-kecil amat).

Gambar pinjam dari http://www.avsim.com

2. Tentang visa US saya
Seperti yang diduga sebelumnya, petugas imigrasi di bandara LA penasaran dengan visa US saya yang diperoleh di Bogota-Kolombia, sementara saya sendiri adalah WNI bersuamikan warga negara Australia. Tapi untungnya dia hanya penasaran tingkat standar yang tidak sampai menggiring saya ke ruang khusus untuk wawancara. Sesi tanya jawab ini diakhiri dengan percakapan ramah tamah singkat dalam Bahasa Spanyol dengan Pak Petugas..hehehe.. Kayaknya saya dan M hanya menghabiskan waktu 5 menit di depan loket imigrasi tersebut.

3. Call 911
Ketika berada di Los Angeles kami menginap di kompleks apartemen bertingkat rendah. Dalam 1 gedung hanya ada 4 unit apartemen, 2 di bawah dan 2 di atas. Apartemen kami ada di lantai bawah yang pintu/teras depannya langsung menghadap ke jalan Melrose Avenue. Suatu hari saya bangun lebih pagi daripada biasanya, sementara M masih tidur. Ketika sedang duduk-duduk di ruang tamu, tiba-tiba saya mendengar pintu depan seperti hendak dibuka paksa dari luar, seperti ada orang yang mencoba masuk. Saya heran, langsung saya cek melalui celah tirai jendela. Ternyata seorang tunawisma pria tua berkulit agak gelap sedang mencoba membuka pintu apartemen secara paksa, kemudian karena pintu tetap tak terbuka, dia duduk selonjoran di depan pintu. Saya tidak yakin dia ini orang keturunan Hispanic atau African American.

Saya bangunkan M tapi dia tampak tidur pulas sekali, maklum sehari sebelumnya baru sampai di LA. Akhirnya saya putuskan untuk telpon 911 dan menjelaskan kondisinya. Sekitar 5 menit kemudian, saya lihat seorang polisi tiba di lokasi dan berbicara dengan sang tunawisma tersebut. Setelah itu pria tunawisma tersebut tampak menjauh dari teras apartemen. Kemudian Pak Polisi mengetuk pintu dan berbicara dengan saya, memastikan semua baik-baik saja. Dan alamak..! Pak Polisi-nya masih muda dan ganteng banget! (salah fokus..). Menurut dia, katanya sang tunawisma itu bilang dia cuma mau numpang duduk di teras. Tentu saya bilang ke Pak Polisi, kalau cuma mau numpang duduk di teras kenapa juga coba-coba mau buka pintu kayak itu rumahnya saja. Akhirnya dia tanya sekali lagi kalau saya baik-baik saja. Tanya pakai senyum-senyum pula, tambah kelihatan deh gantengnya..hahaha.. Dan begitulah, akhirnya Pak Polisi pergi setelah memastikan semuanya diselesaikan dengan baik.

4. Mencari “Melrose Place”, menemukan Paramount Pictures
Mungkin ini hal yang agak sentimentil, tapi alasan utama saya pilih sewa apartemen di Melrose Avenue selama kami di LA adalah karena saya berharap bisa menemukan tempat/kompleks apartemen yang namamya Melrose Place..hehehe.. Bagi yang akrab dengan serial TV “Melrose Place” yang tenar di tahun 90an tentu tahu maksud saya.. Tapi tentu saja saya tidak menemukan yang namanya Melrose Place itu. Hanya saya perhatikan di sepanjang jalan Melrose Avenue ini memang banyak kompleks hunian yang mirip/setipe dengan Melrose Place tersebut.

Dan dalam pencarian Melrose Place itu, hal menarik yang saya temukan justru studio Paramount Pictures, suatu kompleks bangunan tempat shooting banyak sekali seri TV terkenal, mulai dari I Love Lucy di jaman dulu sampai Glee dan NCIS LA di era sekarang. Seri Melrose Place ternyata dulu tidak shooting di studio ini. Saya temukan informasi tentang studio ini di internet ketika sedang mencari informasi tempat menarik yang bisa dikunjungi yang ada di sekitar lokasi apartemen kami. Berbeda dengan Universal Studio dan Warners Bros Studio yang temanya lebih ke arena wahana permainan (amusement park), Paramount Pictures adalah studio sungguhan yang terdiri dari puluhan bangunan yang berisi panggung untuk shooting. Sayangnya ketika kami ikut studio tour di bulan Juni itu, mayoritas kegiatan shooting sedang libur musim panas. Namun ada juga satu atau dua TV series yang masih shooting cuma saya lupa namanya.

5. Dunia memang sempit Di dekat apartemen tempat kami menginap di New York ada sebuah kedai halal chinese food. Suatu hari kami makan siang di situ, dan bertemu dengan dua orang ibu dari Bandung..! Lain lagi ceritanya ketika kami ikut grup tur ke Niagara Falls. Kami ternyata satu grup dengan Jessie, seorang perempuan asal Malaysia yang bekerja di Townsville, kota kecil tempat kami tinggal di Australia.. Dia sebetulnya sedang business trip, kebetulan ada waktu luang jadi ikut tur ke Niagara. Lucunya, suami si perempuan ini ternyata seorang pilot Singapore Airlines, maskapai yang sering kami pakai untuk bolak-balik Indonesia/Australia.

Kami kemudian jadi barengan terus dengan si Jessie ini karena tur grup kita sebetulnya menginapnya di Niagara Falls wilayah Kanada. Sementara kami dari awal memang tidak berniat pergi ke air terjun di sisi Kanada karena tidak punya visa Kanada. Sebetulnya si M bisa saja pergi karena dia tak perlu visa untuk masuk Kanada, tapi dia tidak mau kalau saya tidak bisa pergi. Akhirnya dari rombongan satu bis, hanya kami bertiga yang menginap di hotel Best Western yang berada di sisi Amerika Serikat. Kata orang hotel, dulu-dulu siapapun tidak perlu pakai visa kalau sekedar melihat air terjun yang di sisi Kanada asalkan niatnya memang cuma mampir dan balik lagi tak lama kemudian ke sisi Amerika Serikat. Tapi setelah meningkatnya kegiatan terorisme, pengaturan keamanan jadi diperketat termasuk untuk urusan ini.

IMG_1034

Lurus ke Kanada, belok kanan ke Amerika..

Nomer 6,7, dan 8 ada di post berikutnya.

Bersambung…

68 thoughts on “(050) Delapan momen unik selama liburan di Amrik.. Part 1

  1. Pingback: (051) Delapan momen unik selama liburan di Amrik.. Part 2 | Crossing Borders

  2. Wow pesawatnya besar sekali… bisa muat sampai 800 orang…
    Syukurlah tidak ada apa-apa dengan orang asing yang duduk di pintu apartemen itu ya, Mbak. Meski aneh juga kenapa harus pakai acara mengorek-korek pintu apartemen *agak seram*. Tapi polisi di sana sangat sigap tampaknya, syukurlah :)).
    Dunia memang sempit, itu memang sangat betul Mbak :haha. Kadang kita malah bertemu tetangga sendiri di sekian ratus mil dari tempat tinggal :hihi.

    Like

    • Oh ya, itu pesawat gede banget.. Sampe-sampe truk bahan bakar udah kayak semut aja pas parkir di sebelah pesawat ini buat isi bahan bakar pesawat. Dan ya gitu deh kadang pengalaman di luar urusan tujuan wisatanya sendiri malah lebih heboh. Sesuatu g bikin perjalanan jadi pengalaman luar biasa..😀

      Liked by 1 person

      • Pengalaman luar biasa memang datang dari hal-hal yang tak terduga ya Mbak :)).
        Wah, saya masih membayangkan, pasti besar banget :hehe.

        Like

      • Ya betul itu.. Saya gak tau apa ada maskapai luar yg pake Airbus A380 dengan tujuan ke bandara di Indonesia. Yang jelas saya gak pernah lihat pesawat ini di bandara di indonesia yg pernah saya datangi, dan setahu saya belum ada maskapai indonesia yg punya pesawat ini. Kalo mau lihat, coba aja ke bandara terdekat di luar, Singapore atau Kuala Lumpur..

        Liked by 1 person

      • Agak jauh ya ke Singapura dan Malaysia :hehe. Tapi bolehlah, sesekali :)). Terima kasih informasinya, Mbak!

        Like

  3. Peswatnya gede bgt ya mbk bisa 800 penumpang kerenn…pasti fasilitasnya bagus juga ya mbk klo didlm sana?… Polisinya sigap bgt ya cepat melayani keluhan plus cuakep hehehe

    Like

    • Ya gede banget, 800 penumpang tuh kalo kursi yg dipasang kelas ekonomi semua, tapi setahu saya semua maskapai ambil konfigurasi 3 kelas (ekonomi, bisnis, first class), jadi jatohnya sekitar 500 tempat duduk.. Fasilitasnya sih sama bagusnya dengan Airbus ukuran sedang yg A330 (sekitar 300 tempat duduk).
      Ya polisinya ganteng banget tapi waktu itu sayanya baru bangun tidur dan belum mandi, jadi aja gak pede plus gak konsen kalo mau minta foto..😝😄😝

      Like

    • Ya itu pertigaan unik kalo kami bilang..hahaha.. Kami tahu kalo Niagara Falls itu perbatasan USA-Canada, cuma gak nyangka “setipis” itu batasannya.. Ayo dijadwalkan lagi ke US, Chris.. East coast menanti..hehehe.. Semoga segera terwujud ya..

      Like

    • Ya, si SQ ini yg duluan order/beli/pakai ini pesawat. Maksudnya ruang kabin penumpang atau ruang kokpit/pilot nih? Setahuku lengkung bumi bisa dilihat jelas di kokpit tapi itu aksesnya terbatas..

      Like

      • Kalo dari kokpit pastinya bisa, tapi ya cuma pilot yg bertugas yg punya akses penuh di area ini. Sejak meningkatnya kegiatan terorisme yg melibatkan transportasi udara, akses ke kokpit semakin terbatas.. Dulu boleh mungkin karena ada kondisi khusus atau peraturannya memang belum ada..

        Like

  4. Pingback: (052) Rekan “sejawat” | Crossing Borders

Leave a comment